Thursday, September 16, 2021

Museum National of Qatar

 Bismillah...

Mumpung anak-anak lagi sekolah dan baby lagi bobok, saya coba menuliskan tentang salah satu Museum yang ada di Qatar ya.

Ketika kita mendengar kata Museum, maka sering kali yang ada dalam bayangan kita adalah sesuatu yang kuno, sesuatu yang tradisional, bahkan sesuatu yang membuat kita merasa agak horor karena merasa seperti ada yang mengawasi dan lain sebagainya. 

Semua perasaan itu, tidaklah salah. Bisa jadi karena sekian luasnya Museum yang kita kunjungi, jarang di kunjungi oleh orang-orang apalagi disana digunakan untuk menyimpan barang-barang masa lalu.

Namun perasaan itu tidaklah ada saat kami berkunjung ke Museum National of Qatar yang baru.

(Museum National of Qatar new)


Museum ini memanglah baru didirikan di jantung kota, yaitu di Doha. Museum ini diresmikan dan dibuka untuk umum pada bulan Maret 2019. Bangunan unik yang dibangun ini menggantikan Qatar national museum yang lama.

Ketika kita melihat bentuknya, memanglah unik, tidak seperti biasanya. Bentuknya terinspirasi dari "Desert Rose" yang berarti mawar gurun. Bentuknya yang unik seolah memiliki kelopak yang tersusun. Desert Rose sendiri terbentuk akibat adanya proses alam,  kumpulan kristal yang unik, terbentuk dari jenis gipsum yang disebut selenit dan mineral yang disebut barit terjebak dalam pasir halus dan kemudian mengkristal.

(Desert Rose Cristal)

Museum Nasional of Qatar telah menampilkan desain inovatif dan inspiratif. Di desain oleh arsitek pemenang Penghargaan Pritzker Jean Nouvel. 

Inspirasi bentuknya berasal dari desert rose yang tumbuh di sekitar istana Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani abad ke-20. Istana bersejarah ini dipugar oleh firma arsitektur dan teknik yang berbasis di Berlin, ZRS Architekten Ingenieure. 

Monumen penting untuk masa lalu Qatar ini sekarang dilestarikan sebagai jantung Museum National of Qatar yang baru. Hubungan antara gedung baru dan gedung lama adalah bagian dari menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa kini yang dianjurkan oleh Sheikha Al Mayassa (saudari dari syeikh Tamim / Emir Qatar) sebagai cara untuk "mendefinisikan diri kita sendiri daripada selamanya didefinisikan oleh orang lain, sebagai bentuk identitas"

Seperti itulah secara singkat sejarah pembangunan Museum National of Qatar ini.

Saat kita masuk dalam Museum ini, perbanyaklah baca "Masya Allah Laa Quwata illah Billah", karena ada banyak hal yang membuat kita terpukau. Benar-benar menggabungkan antara sesuatu yang tradisional dengan sesuatu yang modern.

Teman-teman bisa melihat cuplikan berikut :


Kita bisa melihat banyak banyak koleksi barang-barang kuno atau antik, bahkan tulang-tulang hewan dan manusia tanpa kesan seram. 

Kita bisa melihat benda-benda berharga seperti mahkota dan kalung yang terbuat dari emas dan mutiara, bahkan bahkan sekedar batu kerikil atau gerabah yang pecah juga ada.

Sedangkan anak-anak paling suka di wilayah yang menggambarkan seolah kita berada di tengah kapal. Apabila ingin belok ke kanan dan ke kiri, kita perlu mendayung, ada menjadi kapten untuk memberi perintah, agar cepat sampai tujuan. Lalu ada juga anak-anak yang berada di bagian dayung kanan dan kiri, depan dan belakang. Dayung terkoordinasi dengan multimedia yang memberi gambaran di tengah lautan luas.

Anak-anak menikmati dan bahkan bilang pingin kesana lagi. Karena kami terakhir kesana saat mengantarkan ust Salim Afillah untuk berkunjung ke beberapa tempat di Qatar, sebelum beliau balik ke Indonesia. Itupun di akhir tahun 2019, sebelum pandemi tiba.


Love from Qatar 

Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...