Friday, July 23, 2021

Menjadi Busui & terduga positif

 Bismillah...

Tahun lalu, ya tepat nya di tahun 2020. Ada banyak kejadian yang harus kami hadapi dengan sabar, syukur dan ikhlas. 

Setiap kejadian itu tentu nya atas izin Allah. Karena tak ada selembar daun pun akan jatuh ke bumi tanpa izin Allah. Sehingga segala kejadian baik yang menyenangkan ataupun yang membuat diri kita menjadi sedih, tentu itu semua atas izin dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan tahun 1441 H (2020 M). Ada beberapa teman kerja suami dinyatakan positif covid-19.  Akhirnya diadakan PCR masal yang di koordinasi oleh perusahaan.  Suami juga mendapatkan jadwal untuk PCR,  tetap berangkat ke Doha, meskipun saat itu suhu tubuh nya agak demam. Setelah PCR langsung pulang.  Aplikasi ehteraz nya dari hijau (sehat), berupa otomatis menjadi abu-abu (suspected/terduga covid-19).

(Sumber Google)

Menunggu 24 jam, untuk mengetahui hasil test PCR lewat aplikasi yang wajib di Download penduduk yang tinggal di Qatar.

Aplikasi ini yang kita tunjukkan saat memasuki masjid, mall, pasar, acara festival, dll. Hanya yang berwarna hijau saja yang boleh masuk tempat umum.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan  Bluetooth dan location, yang otomatis (tidak bisa di off). Sehingga apabila kita melanggar peraturan,  bisa ketahuan. Misal : saat fase 1 New normal,  maksimal hanya 5 orang boleh berkumpul   ternyata lebih, maka kita bisa mendapatkan teguran atau polisi datang, bahkan ada pula yang akhirnya di deportasi (dipulangkan ke negara asal nya).

Balik lagi ke kisah suami setelah PCR. Setelah 24 jam, aplikasi ehteraz suami berubah warna menjadi warna merah. Yang artinya hasil PCR suami positif covid-19. Saat itu suami langsung memisahkan diri, tidur sendiri di ujung ruang tamu (tempat diriku mengajar Al Qur'an anak-anak Indonesia di Mesaieed). Karena saat tinggal di Mesaieed,  rumah kami hanya 2 kamar tidur. Kamar tidur diriku dan suami dan satu lagi kamar tidur anak-anak. 

Saat itu langsung dipantau oleh tim dokter yang bertugas menangani covid-19. Alhamdulillah,  suami bergejala ringan. Dokter yang bertugas juga menghubungi nomor ponsel ku. Menanyakan keadaan ku dan anak-anak, saat itu anak ketiga masih berusia 3 bulan. Alhamdulillah baik diriku dan anak-anak tidak bergejala, anak-anak juga masih aktif bermain dan belajar bersama, juga sedang school from home tentu nya karena sedang lockdown.  

Memasak, menyiapkan makanan dan minuman  untuk keluarga, menjaga bayi dan 2 anak, mengecek setiap tugas sekolah nya, mengecek quiz yang diberikan oleh guru nya, menemani anak-anak yang lagi zoom dengan guru dan teman-teman nya, tetap menyusui bayi Hannah (full asi), mengajar Kamil dan Safiyyah agar tetap belajar Al Qur'an di sore hari, begadang di malam hari (Untuk menyusui bayi) sambil membaca Al Qur'an.

Hanya karena Allah, semua bisa terlewati.
Hanya karena Allah, aku bisa kuat menahan semua rasa.
Hanya karena Allah, semua mengetuk pintu hati, banyak kemudahan ditawarkan oleh tetangga, terutama saat memerlukan sesuatu maka segera dibelanjakan.
Juga support dari saudara-saudari di Indonesia.

Disana banyak hikmah yang bisa diambil.
Disana kita bisa melihat, agar kita banyak belajar syukur, banyak belajar mengenal kata ikhlas dan banyak mengenal kata sabar.

Setelah suami merasa baikan (masa pemulihan), akhirnya suami mendapatkan panggilan untuk karantina negara.
Disitulah diriku mulai merasa kehilangan. 
Diriku merasa sendirian mengurus ini itu.
Diriku merasa, aku mulai lelah.
Dan akhirnya diriku pun mengalami demam 39 derajat dan anosmia (tidak bisa mencium aroma apapun).

Bersyukur badan ini masih bisa bangkit, untuk menjaga anak-anak. Untuk bisa menyusui bayi mungil ini. Alhamdulillah.  Semua bisa terlewati kembali.

Untuk para ibu, jika engkau masih sanggup untuk menyusui maka susui bayi mu, agar mereka kuat dan tahan tubuh nya terus meningkat meskipun di tengah pandemi.
Jika terduga positif maka kita harus isolasi mandiri.

In sya Allah,  semua akan indah di waktu yang tepat.

Love from Qatar 
Arlini Prawesti 


No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...