Bismillah...
Sebagai seorang ibu yang sedang diamanahi seorang bayi mungil, adalah sebuah anugerah terindah.
Karena jihad nya seorang wanita adalah ketika ia berangkat haji dan umroh, ketika ia sedang hamil dan melahirkan, serta ketika ia sedang menyusui.
Sehingga, se bisa mungkin untuk menyusui anak-anak yang telah lahir dari rahim kita adalah bagian episode terindah.
Selain memupuk kedekatan antara ibu dan anak, hal tersebut adalah bagian dari jihadnya seorang wanita. Suka duka nya dalam proses menyusui akan dihitung pahala nya. Dan sebagaimana kita ketahui, bahwa Asi adalah makanan terbaik untuk bayi.
Sebagaian ibu, begitu mudah produksi Asi nya keluar melimpah, sebagian ibu merasa susah keluar Asi disaat bayi telah lahir.
Wahai ibu, janganlah putus asa, coba dan coba terus dan yakin bahwa Allah akan memberi kemudahan. Karena itu adalah bagian rejeki yang Allah siapkan untuk bayi kita. Berdoa kepada Allah, agar Asi bisa mengalir dan mencukupi kebutuhan bayi kita hingga 2 tahun nantinya.
Apalagi disaat pandemi seperti ini. Seorang bayi yang telah dilahirkan, butuh nutrisi untuk pembentukan imun diri nya. Dalam dekapan seorang ibu, seorang bayi mampu bertahan untuk hidup, tumbuh dan tumbuh.
Lalu bagaimana jika orang terdekatnya, yaitu ibu mereka ternyata positif covid-19 atau terduga positif (bisa jadi karena suami, atau saudara atau temannya positif covid-19). Apakah ibu bisa terus menyusui bayi-bayi mereka?
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menyusui.
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi, kita bisa menggunakan air mengalir selama 20 detik. Jika terasa aneh dalam menghitung sambil cuci tangan, ada sesuatu yang unik yang saya temui, waktu sehabis lahiran di Hamad Wakra Hospital. Di samping wastafel tertempel tulisan agar kita cuci tangan selama 20 detik atau bisa kita sambil bernyanyi "Happy Birthday to You". Atau kita juga bisa menggunakan hand sanitizer. Namun sebaiknya dengan air agar kulit kita tidak kering akibat seringnya menggunakan hand sanitizer.
- Jangan lupa memakai masker saat kita bersama bayi, meminimalkan agar tidak ada droplet (tetesan kecil) baik dari hidung ataupun mulut kita. Sedangkan untuk bayi tidak dianjurkan menggunakan masker, karena mereka terlalu kecil saluran pernapasan nya dan mereka baru belajar hidup di dunia. Jangan sampai bayi susah napas gara-gara tertutup masker. Jika sudah berumur 2 tahun keatas mungkin sudah mulai paham dan bisa berkomunikasi secara langsung.
- Jangan lupa membersihkan PD sebelum menyusui, apalagi jika terkena droplet kita, maka kita harus membersihkan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyusui.
- Jangan lupa untuk membersihkan permukaan benda yang disentuh oleh ibu.
Kondisi-kondisi tertentu tersebut tentu saja bisa kita konsultasi kan pada dokter anak atau dokter yang menangani dan memantau covid-19. Karena kondisi tiap orang beda gejala nya, sehingga beda pula obat-obatan yang di konsumsi nya selama masa positif covid-19.
Sebagian ibu yang positif COVID-19 hanya minum obat demam, obat batuk dan multi vitamin saja. Sehingga bayi bisa full Asi.
Namun adapun ibu-ibu yang positif COVID-19, mereka minum obat tertentu yang tidak aman aman untuk laktasi. Sehingga dia harus merelakan bayi nya menggunakan susu formula sementara, sambil menunggu masa pemulihan ibu nya.
Yang penting sebagai seorang ibu, kita tahu penting nya Asi untuk bayi kita. Dan kita berusaha agar bisa merawat bayi ini dengan baik.
No comments:
Post a Comment