Friday, May 28, 2021

Aksi solidaritas Qatar untuk Palestina


أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ


جِئنَا نَعِيْدْكُمْ

بِالْعِيْدِ نَسْأَلْكُمْ

لَيْسْ مَا فِيْ عَنَّا

لَا أَعْيَادْ وَلَا زِيْنَهْ


يَاعَالَمْ

أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ

أَرْضِيْ حُرِّيَّةْ مَسْرُوْقَةْ


سَمَائُنَا عَمَّ تَحْلَمْ، عَمَّ تَسْأَلِ الأَيَّامْ

وَأَيْنَ الشَّمْسُ الحِلْوَةْ وَرُفُوْفَ الحَمَامْ


يَاعَالَمْ

أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ

أَرْضِيْ حُرِّيَّةْ مَسْرُوْقَةْ


أَرْضِيْ صَغِيْرَةْ

مِثْلِيْ صَغِيْرَةْ

أَعْطُوْنَا السَّلَامْ

وَأَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ


أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ


سَمَائُنَا عَمَّ تَحْلَمْ، عَمَّ تَسْأَلِ الأَيَّامْ

وَأَيْنَ الشَّمْسُ الحِلْوَةْ وَرُفُوْفَ الحَمَامْ


يَاعَالَمْ

أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ

أَرْضِيْ حُرِّيَّةْ مَسْرُوْقَةْ


أَرْضِيْ صَغِيْرَةْ 

مِثْلِيْ صَغِيْرَةْ

أَعْطُوْنَا السَّلَامْ

وَأَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ


أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ

I am a child

With something to say

Please listen to me

I am a child

Who wants to play

Why don’t you let me

My doors are waiting

My friends are praying

Small hearts are begging

Give us a chance

Give us a chance

Give us a chance

Give us a chance

Give us a chance

Please, please, give us a chance

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلَةْ

أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ


جِئنَا نَعِيْدْكُمْ

بِالْعِيْدِ نَسْأَلْكُمْ

لَيْسْ مَا فِيْ عَنَّا

لَا أَعْيَادْ وَلَا زِيْنَهْ

Yang artinya :

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan, berikan, berikan kedamaian

Kami datang untuk mengucapan selamat hari raya kepadamu

Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya

Wahai semesta, tanah kami telah dihancurkan

Tanah kami telah direnggut kebebasannya

Langit kami sedang bermimpi, bertanya kepada hari

Dimana matahari yang indah dan ke mana kepakan sayap burung merpati?

Wahai semesta, tanah kami telah dihancurkan

Tanah kami telah direnggut kebebasannya

Tanahku Kecil, seperti aku yang mungil

Berikan kedamaian, berikan kami masa kecil kami

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan, berikan, berikan kedamaian

Aku adalah seorang bocah

Yang ingin menyampaikan sesuatu

Tolong dengarkan aku

Aku adalah seorang bocah

Yang ingin bermain

Kenapa tidak kau biarkan aku

Pintuku menunggu

Teman-temanku sedang berdoa

Sebentuk hati mungil ini memohon

Berikan kami kesempatan

Berikan kami kesempatan

Berikan kami kesempatan

Berikan kami kesempatan

Berikan kami kesempatan

Tolong, tolong, tolong berikan kami kesempatan

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan kami masa kecil

Berikan, berikan, berikan kedamaian

Kami datang untuk mengucapan selamat hari raya kepadamu

Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya

==========

Ketika mendengar lagu "A’touna Et-Tufoole" ini sesaat membuat hati bergetar, membayangkan anak-anak Palestina yang lagi berjuang dihadapan tentara zionis Israel, anak-anak Palestina yang menatap bangunan rumah-rumah mereka telah luluh lantak tak berbentuk akibat rudal-rudal yang diluncurkan oleh zionis Israel. Sekolah-sekolah mereka yang hanya tinggal puing-puing tanpa atap. Apalagi disaat mereka harus hidup terpisah dengan ayah, ibu, kakak, juga adiknya. Sungguh, mata ini tiba-tiba menghangat dan tak mampu lagi membendung air mata yang menganak sungai.

(Sumber foto FB - ust Fauzil Adhim)

Apalagi kejadian diakhir Ramadhan kemarin, begitu menusuk hati. Ketika muslim dan muslimah sedang melaksanakan sholat di Masjidil Aqsha, tiba-tiba tentara zionis Israel mengepung, menembaki orang-orang Palestina yang sedang berada di kompleks Masjidil Aqsha.

Sungguh, tindakan tersebut sudah diluar batas kemanusiaan. Menggangu orang beribadah, rakyat sipil yang diserang, bahkan setelah lebaran zionis Israel meluncurkan rudal-rudal mereka untuk menghancurkan pemukiman warga, kantor-kantor media di palestina termasuk kantor berita Al Jazeera milik Qatar, rumah sakit Hamad (yang dibangun oleh pemerintah Qatar untuk Palestina) juga terkena rudal zionis Israel, dan Qatar red crescent yang ada di palestina pun menjadi sasaran rudal zionis Israel. Dan masih banyak lagi. Sehingga zionis Israel mendapatkan kecaman dari berbagai negara.



(Sumber peninsula, 3 hari berturut-turut saat itu)

Karena tindakan mereka yang diluar batas kemanusiaan. Sehingga rasanya, tak perlu menjadi seorang muslim jika hanya untuk mengetuk rasa kemanusiaan. Apalagi jika engkau seorang muslim atau muslimah. Disana ada saudara saudari kita sesama muslim yang membutuhkan pertolongan. Ah, tak mungkin jika kita hanya duduk diam. Apalagi kita ini sebagai bangsa Indonesia. Yang dalam sejarah tercatat, mereka orang Palestina mendukung dan menyumbangkan harta nya untuk kemerdekaan Indonesia. Lantas, apakah kita hanya diam saja? Hanya sebagai penonton penumpahan darah? Oh, tidak... Jangan sampai "air susu dibalas dengan air tuba."

Lalu apa yang bisa kita berikan untuk Palestina? 

Do'a... Ya Do'a, do'a adalah senjata utama seorang muslim, mari kita menadahkan tangan meminta pada Allah, agar Allah kuat kan rakyat Palestina, meminta pada Allah agar Allah ganti rasa takut nya dengan aman, meminta pada Allah agar Allah ganti rasa laparnya dengan bahan makanan, meminta pada Allah agar Allah sembuhkan luka-luka yang dirasakan oleh saudara kita di sana. 

Jika kita memiliki kecukupan harta, maka kita bisa sisihkan untuk saudara-saudara kita di Palestina, kita turut membahagiakan mereka agar mereka bisa merasakan sedikit nikmat nya hari raya, seperti yang telah kita nikmati.

Tanggal 15 Mei 2021 (2 hari setelah lebaran), kami di Qatar mendapatkan undangan untuk aksi solidaritas Palestina, di Grand Mosque Qatar (Muhammad bin Abdul Wahhab Mosque). Tentu saja acara ini disetujui oleh pemerintah, apalagi diadakan di halaman Masjid besar. 

Rasanya baru kali ini, dibolehkan ngumpul padahal aturan cukup ketat saat sehari-hari untuk pencegahan penularan covid-19. Anak-anak pun hingga saat ini belum boleh ikut belanja ke mall atau pasar, hanya untuk usia 16 tahun keatas.

Suami menyampaikan undangan diwaktu siang hari, dan langsung saja kami setuju untuk ikut. Bismillah aja, jika anak-anak tidak boleh ikut, maka resiko nya diriku dan anak-anak akan menunggu di dalam mobil.

Setelah shalat Maghrib, kami sekeluarga berangkat ke Grand mosque Qatar, tiba disana waktu isya. Kami sholat berjamaah di halaman masjid dan mengikuti jalannya acara solidaritas untuk Palestina. Anak-anak bahagia karena pertama kalinya keluar dan ngumpul dengan banyak orang (tetap memakai masker). 



(Dokumen pribadi, kami diposisi atas karena bersama anak-anak)

(Sumber foto : Qatar living, ternyata anak-anak kena jepretan photographer)


Aksi Solidaritas untuk Palestina di Doha - Qatar juga dihadiri antara lain :

1. Dr Ismail Haniyeh (Perdana Menteri otoritas Nasional Palestina) 

2. Dr Ali Mohieddin Al Qaradaghi (Sekretaris jenderal Persatuan internasional cendekiawan muslim Dunia)

3. Duta besar turkey untuk Qatar, Dr Mustafa Goksu 

4. Sheikh Suhaim bin ahmad bin sultan bin jassem Al Thani, dll.

Pantas saja, ada beberapa jenis polisi juga ikut hadir untuk menjaga acara. Senyuman yang dikembangkan dan sangat membantu masyarakat. Nampak ada mobil Qatar traffic police (mobil berwarna putih, biru, kuning), ada Al Fazaa (rescue police - mobil berwarna hitam putih), juga Lekhwiya (internal security force, mobil berwarna merah). Mobil nya jenis apa? Rata-rata mobil polisi yang dipakai di Qatar adalah Toyota Land Cruiser, meskipun ada juga yang Audi tapi jarang nampak di jalanan.

Dalam hati kok ada Lekhwiya juga, seperti nya ada tamu penting. Ternyata acara solidaritas untuk Palestina ini dihadiri oleh beberapa petinggi dari berbagai negara. Masya Allah.





Bahasa yang digunakan dalam aksi solidaritas untuk Palestina menggunakan bahasa Arab, meskipun kami tidak aktif menggunakan bahasa Arab, namun sedikit banyak kami mengerti apa yang dimaksud.

Anak-anak pun ikut berorasi "Birruh... Biddan... Nafdika Ya Aqsha!" (Dengan jiwa, dengan darah, kami bela Al Aqsha).

Bukan sekedar ikut-ikutan, kami sebagai orang tua, ingin menanamkan rasa cinta mereka pada Masjidil Aqsha. 

Karena 3 tempat safar yang harus kita siapkan bekalnya adalah saat perjalanan ke Masjidil haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Tak hanya bekal uang untuk transportasi, tempat tinggal dan makanan selama di sana. Juga bekal ilmu nya mengenai 3 Masjid tersebut.

Karena kami sebagai muslim, maka kami wajib cinta Masjidil Aqsha, kami cinta Baitul maqdis, kami cinta palestina.

Dan Allah akan menghitung setiap apa yang kita perbuat, Allah akan meminta pertanggungjawaban kita, termasuk keberpihakan kita, apakah kita memihak tentara zionis Israel atau kita memihak palestina.

Seperti burung-burung yang memihak Nabi Ibrahim ketika dibakar dalam api, burung-burung yang berusaha mematikan api dengan mengambil air di paruh kecilnya. Atau mau menjadi seperti cicak yang berpihak pada Raja Namrud dengan menjulurkan lidahnya dan menghembuskan nafasnya, agar nyala api berkobar dengan mulut cicak.

Disela-sela waktu bersama anak-anak, kami berusaha menanamkan iman dengan berdialog. Membuka pikiran-pikirannya dan apa yang mereka rasakan dengan melihat sesuatu keadaan. Anak-anak pun ikut bersedih melihat keadaan anak-anak di Palestina.

Dan beberapa hari yang lalu, kami mendengar kabar bahwasanya Emir Qatar juga memberikan sumbangan untuk warga Palestina untuk konstruksi total wilayah Gaza pasca agresi. Barokallah syekh Tamim bin Hamad Al Thani. Beliau adalah salah satu pemimpin yang luar biasa dan rakyat pun selalu mendoakan tanpa diminta.

(Sumber foto : FB bang Onim, WNI yang tinggal di palestina)


Salam cinta dari Qatar & Indonesia untuk Palestina. Meskipun 2 pekan yang lalu aksi solidaritas untuk Palestina, rasa itu tetaplah ada di hati kami.❤️

Qatar, 28 Mei 2021

Arlini Prawesti

#savepalestine

#freedomforpalestine 

#kemerdekaanuntukpalestina

#selamatkanpalestina



No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...