Tuesday, November 2, 2021

Duhai ibu inilah yang sering kau lupakan

 Bismillah...

Alhamdulillah, Allah berikan kesempatan untuk belajar lagi bersama ust Bendri.

Sebagai seorang ibu, kita harus terus belajar meskipun kita tidak lagi duduk di bangku sekolah. Karena ibu adalah madrasah pertama bagi putra putrinya. Karena ibu adalah guru pertama. Bagaimana kita bisa mengajar jika 

kita malas untuk belajar.

Yuk, semangat belajar. Bismillah...

Semoga Allah mudahkan proses belajarnya, tetap berharap agar ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat. 

Kali ini ust Bendri menyampaikan pengingat untuk kita (para ibu) dengan judul kajian "Duhai ibu inilah yang sering kau lupakan"

Di dalam Al Qur'an lebih banyak membicarakan sosok wanita sebagai istri dibandingkan dengan membicarakan wanita sebagai seorang ibu.

Lalu darimana kita bisa mengetahui sosok ibu idaman? Ada di dalam hadist Abu Dawud. "Nikahilah wanita yang memiliki sifat Al Wadud dan Al Walud"

Al walud artinya subur (bukan subur badannya) tapi bisa memberikan keturunan. Untuk wanita yang tidak diberikan keturunan oleh Allah, janganlah berkecil hati karena 4 wanita penghulu surga (Khodijah,  Fatimah,  Maryam dan Asiyah) salah satunya yaitu Asiyah istri Firaun ini tidaklah memiliki anak, namun dia mampu menjaga dan mendidik anak angkatnya yaitu Nabi Musa menjadi laki-laki habat pada zamannya.

Al Wadud berasal dari kata Wudda. Begitu juga dengan kata Mawaddah berasal dari kata wudda.

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka)."

(QS. Maryam 19: Ayat 96)

Artinya yaitu cinta atau kasih sayang yang membuat seseorang pingin nempel, merasa nyaman bila dekat dengan kita.

Seperti halnya dengan anak kecil yang suka nempel pada ibunya. Atau seperti diri kita yang suka nempel pada pasangan kita. Itulah Wadud dan Mawaddah.

"Bersamamu aku tenang dan tanpamu aku tak nyaman"


Ibu yang memiliki sifat Al Wadud akan memberikan efek ta'liful qulub (ikatan hati) yang kuat, apa saja maunya sama ibunya tidak mau sama orang lain meskipun itu masih keluarga. 

Perkembangan bayi :

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Di ayat yang lain pola nya juga sama (pendengaran - penglihatan - hati)

  • Siapa waktu kecil yang paling sering didengar suaranya oleh anak
  • Siapa waktu kecil yang paling sering dilihat wajahnya oleh anak
Maka itu yang akan di kenang oleh anak.

Di zaman sekarang banyak para ibu yang memberikan Asi kepada anaknya tapi sambil bermain hp. Bagaimana ibu bisa berbicara kepada anak, harusnya momen seperti ini digunakan dengan baik untuk ngobrol dengan anak.

Pada saat anak bayi harusnya menjadi momen bagi ayah dan ibunya untuk berbicara dengan bayi dengan cara muka beradu muka. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosulullah ketika ngobrol dengan cucu nya dari Zainab. Rosulullah mencontohkan "muka beradu muka". Rosulullah pun menjulurkan lidah nya dan cucu nya tertawa. 

Jika seorang ibu melakukan hal ini, maka efeknya:
  • Anak akan nempel pada pada ibunya (fase dependent / ta'lifulqulub / ikatan hati, usia 0-2 tahun)
  • Pada usia 2-3 tahun jika anak disuruh memilih maka anak akan lebih memilih ibunya dibandingkan dengan orang lain
Tugas ortu :
  • Usia anak 0 - 7 tahun ikatlah hati anak. Itulah sebabnya Ali bin  Abu Thalib berkata usia 0 - 7 tahun bagaikan Raja. Karena mengikat hati anak dengan kebaikan bagaikan seorang raja.
Ikatan hati ortu memiliki 2 fungsi, 
  1. Sebagai rujukan nilai. Bersyukurlah jika anak bicara "kata ayah ku.... atau kata ibu ku..."
  2. Anak menjadi terbuka atau gampang bercerita tentang apa saja. Jangan marah, hargai kejujurannya, tegur dengan baik jika salah, apresiasi jika yang dilakukan oleh anak suatu kebaikan.
Semoga kita bisa menjadi seorang ibu yang memiliki sifat Al Wadud (penuh cinta yang membuat anak nempel pada kita). Perbanyak senyum dan jadilah ibu yang dirindukan oleh putra dan putri kita.

Love from Qatar 

Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...