Wednesday, October 27, 2021

Belajar berbahasa Indonesia

 Bismillah...

Mumpung lagi buka FBG Kelas literasi ibu profesional atau yang biasa kita sebut KLIP, disana nampak ada tantangan dalam menulis, dan kali ini tema tulisannya "Menulis, Dayaku Berbahasa Indonesia".



Kali ini ingin saya sedikit cerita tentang anak-anak dalam mempelajari bahasa Indonesia. 

Menjadi seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan putra putrinya di negeri orang,  bisa dibilang memiliki tantangan tersendiri dalam mengenalkan bahasa dan budaya asal negaranya. Apalagi jika antara Ayah dan ibunya bukan dari negara yang sama, tentu tantangan lebih banyak lagi. 

Alhamdulillah,  saya dan suami sama-sama berasal dari Indonesia. Sehingga dalam berkomunikasi kami bisa menggunakan bahasa Indonesia saat berada di rumah. 

Untuk apa? Tentu saja agar anak-anak nantinya terbiasa berbicara menggunakan bahasa Indonesia saat berjumpa dengan nenek, om, tante, saudara sepupu dan lain yang lainnya. 

Teman-teman tentu ingat sebuah peribahasa "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung." Sehingga sebagai seorang ibu saya ingin agar anak bisa memahami situasi dan kondisi, lagi dimana dan harus melakukan apa. Sebab itu komunikasi adalah salah satu kunci agar bisa nyambung ketika berbicara. 

Pada saat anak-anak berada di negara orang yang biasa berbahasa Inggris maka mereka otomatis ngobrol dengan orang lain menggunakan bahasa inggris, baik dengan  temannya, gurunya, dan lain sebagainya. Dan saat liburan tiba, ketika ayah dan ibunya kembali mengunjungi Indonesia, tentu anak-anak ikut liburan ke Indonesia. Jika anak-anak tidak kita bekali bahasa Indonesia. Tentu anak akan merasa kurang nyaman dengan lingkungan karena tidak paham. Ujung-ujungnya asik main gadget sendiri. Dan saya tidak mau itu terjadi. Saya ingin ketika anak-anak berada di Indonesia minimal mereka bisa berbahasa Indonesia jika tidak belum memahami bahasa daerah. Karena kami tetaplah warga negara Indonesia, meskipun bertahan tahun tinggal di negeri orang.

Lalu usaha apa yang saya lakukan agar anak-anak mengenal bahasa Indonesia?

  • Semenjak mereka dalam perut, sudah diajak ngobrol menggunakan bahasa Indonesia. Ketika kita membaca perkembangan dan pertumbuhan janin di perut ibu. Bayi di dalam perut sudah bisa merasakan dan mendengar suara ibunya. Sebab itu stimulasi-stimulasi bahasa dimulai sejak dalam kandungan. 
  • Ketika usia bayi hingga anak-anak, kita bisa membiasakan bahasa apa yang akan kita gunakan. Sejak bayi mereka itu pintar dan anak adalah peniru yang handal. Untuk saya pribadi biasanya membiasakan anak dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu,  bahasa Arab karena kami keluarga muslim dan bahasa inggris. 
  • Melatih anak-anak berucap dengan benar menggunakan bahasa Indonesia. Misal: Kaos kaki (dahulu saat usia balita anak-anak berkata Saos kaki bukan kaos kaki. Dengan sabar kita sebagai orang tua harus meluruskan ucapannya. Memberitahukan saos itu sauce dalam bahasa Inggris. Padahal kaos kaki itu sock dalam bahasa Inggris. Dan memberikan pemahaman jika kita salah menyebut bisa jadi akan salah paham.
  • Pada saat mereka masih balita, sebagai ibu saya kenalkan anak-anak buku bacaan berbahasa Indonesia yang berbentuk pictbook, iqro untuk mengenalkan bahasa Arab agar mereka bisa membaca Al Qur'an, dan pictbook dalam bahasa Inggris. Mereka mendengarkan setiap ibunya bercerita dan terkadang mereka mencoba membacanya sendiri meskipun hanya beberapa halaman saja.
  • Pada saat mereka berusia 6 atau 7 tahun anak-anak sudah mulai nampak lancar membaca buku-buku berbahasa Indonesia.  Sedangkan bahasa inggris mereka sudah terbiasa karena di sekolah. Begitu juga bahasa Arab saat pelajaran di sekolah dan saat membaca Al Qur'an. 
  • Setelah usia 8 tahun anak-anak suka membaca komik islami secara mandiri. Katanya seru karena banyak gambarnya.
  • Dan kini saya tambahin lagi buat anak pertama untuk belajar bahasa indonesia lewak BIKTA (bahasa Indonesia untuk kita). Sebuah program bahasa yang di inisiasi oleh KBRI Doha. 
(Sumber foto pribadi)


Pekan lalu sudah diresmikan pembukaan kelas BIKTA III oleh bapak Dubes RI-Qatar, yang juga dihadiri oleh bapak Dony Setyawan perwakilan dari badan pengembangan dan pembinaan bahasa Kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi. 

Sebelum memasuki kelas yang cocok untuk anak. Anak-anak melakukan tes soal berbahasa Indonesia. 


No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...