Friday, August 13, 2021

Medeka Belajar

 Bismillah...

Tantangan di Bale Pandang, untuk menuju kampung komunitas ibu profesional kali ini bertemakan "Merdeka Belajar". 

Apa sih merdeka belajar itu?

Kali ini, saya coba menjawab tantangan yang ada di bale pandang, dengan menggunakan tulisan di blog ini.

Merdeka belajar, berasal dari dua kata, yaitu merdeka dan belajar.  Bila kita mengacu pada KBBI "Merdeka" memiliki arti "bebas,  tidak terikat, tidak bergantung kepada seseorang atau pihak tertentu". Sedangkan kata "belajar" memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,  berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman." 

Dari dua kata yang telah dijelaskan dalam KBBI,  kita bisa membuat kesimpulan sendiri. Merdeka Belajar, versi saya memiliki arti: kita bisa bebas belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja agar kita bisa meng upgrade ilmu yang kita miliki, juga agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dalam setiap hari nya.

(Sumber foto Dokumen pribadi)

Semenjak kita kecil, secara sadar atau tidak sadar terkadang kita belajar secara mandiri, dengan mengamati apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan belajar menyimpulkan lalu melakukan suatu tindakan atau biasa yang disebut action.

Merdeka belajar ini, sangat begitu terasa di kehidupan saya, lebih tepat nya ketika setelah menikah. Dimana harus mendampingi suami di negeri orang.  Mau tidak mau, maka harus adaptasi dengan segala hal. 

Baik dengan cuaca di Qatar yang bisa dibilang ekstrim,  saat puncak musim dingin pernah merasakan suhu 3 derajat celsius dab saat puncak musim panas pernah merasakan 55 derajat celsius. Sehingga dalam setiap 6 bulan merasakan puncak musim panas ke puncak musim dingin.

Atau harus adaptasi dengan pilihan makanan, mulai belajar makan makanan utama dan kue-kue khas Arab,  dan tentu nya belajar memasak makanan Indonesia.  Ya, belajar memasak sendiri  karena saat itu jarang yang jual makanan Indonesia, jika ada harga nya juga lumayan menguras kantong apabila kita terus terusan beli. Sesekali bolehlah jajan. Mungkin lebih tepatnya "Bisa karena terpaksa", karena saat tinggal di negeri orang, berbagai jajanan Indonesia  berasa suka menari-nari dalam angan. Hehehe. Alhamdulillah, karena selalu mencoba memasak,  pada akhirnya tak hanya buat anggota keluarga,  disaat ada kajian di rumah dengan 50 porsi pun sanggup memasak di rumah, dari kue-kue dan gorengan, minuman, juga menu utamanya. Ya memasak di dapur sendiri bersama suami dan anak-anak  tercinta. Memasak sendiri juga membuat saya dan anak-anak memiliki waktu untuk cooking class  disaat mereka libur sekolah atau saat sore hari. Sehingga meskipun anak-anak lahir dan besar di negeri orang, anak-anak tetap menyukai berbagai jenis masakan nusantara. 

Beradaptasi dengan bahasa dan pengetahuan, di Qatar orang lebih banyak menggunakan bahasa inggris dan bahasa Arab sebagai bentuk komunikasi saat kita sedang cek kesehatan, saat kita belanja, saat kita di sekolahan anak-anak,  dan lain-lain.  Sedangkan bahasa Indonesia tetap saya sampaikan pada anak-anak saat di rumah. Sehingga kita sebagai orang tua adalah guru bagi anak-anak. Disaat mendampingi anak-anak belajar, materi pelajaran juga disampaikan dalam bahasa Arab dan bahasa inggris,  jadi saat menjelaskan ulang biasanya saya memcampur bahasa (Arabic / english / Indonesia) yang penting anak paham. Itupun tantangan tersendiri dalam belajar mengajar.

Saya pun terkadang suka bertanya sama anak-anak tentang bahasa inggris,  karena mereka lebih fasih dibandingkan ibu nya. Mereka lebih terbiasa ngobrol dengan teman-teman nya dan guru nya, dibandingkan ibu nya yang saat ngobrol dengan temannya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Hehehe...

Yang membuat saya berbahagia dalam merdeka belajar adalah disisa usia bisa lebih bermanfaat.  Menyempatkan waktu menjadi guru untuk putra dan putri kami agar bisa mengenal Allah, mengenal Rosulullah, mengajarkan mereka bagaimana cara untuk sholat,  mengajarkan mereka untuk bisa membaca Al Qur'an,  mengajarkan mereka doa-doa harian, mengajarkan mereka tentang adab, dan mengajarkan mereka tentang dunia yang luas ini.

Lalu bisa mengabadikan kenangan bersama keluarga, baik dalam foto, video, tulisan, dan lain sebagainya. 

Sebab itu, dalam dunia literasi, Alhamdulillah sudah terbit beberapa buku, yang diantara tulisan saya, ada tentang kisah  anak-anak.  Suatu saat, mereka akan membaca kisah mereka diwaktu kecil. Seperti sebuah kenangan yang tak terlupakan. 

Sedangkan dalam belajar desain grafis, dulu sempat menjadi bagian dari tim manol ip Asia, sehingga dapat ilmu desain  baik saat menggunakan canva ataupun filmora. Dari situ menjadi ketagihan membuat desain flyer ataupun video,  terutama untuk kenangan keluarga.

(Sumber foto pribadi)



Seperti gambar diatas, yang iseng diedit sana sini, diberi sentuhan lain, agar bisa menjadi gambar yang agak berbeda (bukan foto biasa).

Atau hanya sekedar mendokumentasikan kegiatan anak-anak,  seperti dibawah ini. Saat menghias masker dengan  tema kemerdekaan.  Jadi suka-suka mereka juga menghias seperti apa yang mereka inginkan. 
(Sumber foto pribadi)


Dan mungkin masih banyak lagi jika dituliskan. Semoga Allah memberi kita kemudahan dalam segala hal kebaikan. Sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. 


Love from Qatar 

Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...