Friday, July 30, 2021

Kangen nasi jagung

 Bismillah...

Nasi jagung, siapa yang sudah pernah makan nasi jagung?

Dahulu waktu kecil, salah satu makanan yang ku suka adalah makan nasi jagung. Hehehe... tapi ibu tak pernah masak nasi jagung.

Karena lambung ibu tak kuat makan nasi jagung, katanya panas. Alhamdulillah beda dengan anak-anak nya (aku dan saudara-saudari ku).

Lantas kami makan masi jagung dari mana? Ya, kalau lagi main ke rumah tetangga kanan kiri rumah, pada suka nawarin makanan mereka, salah satu nya nasi jagung.  Ah, sedap...

Maklum karena kami tinggal di desa yang dilewati jalur pantura. Jadi tetap rame banyak kendaraan melewati depan rumah. Nah, salah satu karakter manusia adalah suka berbagi. Ibu yang hobi nya masak rawon daging, sayur lodeh, sayur asam, kolak kacang hijau dan lain-lain,  jika ibu memasak, masakannya porsi banyak jadi anak-anak nya suka di suruh bagi-bagi ke tetangga.  Nah, begitu juga sebaliknya kalau kami main ke rumah tetangga, kami pun suka ditawari makanan oleh mereka.

Disaat diriku mulai dewasa, kan kagak mungkin suka main di rumah tetangga karena anak-anak nya juga udah pada dewasa. 

Maka saat kangen makan nasi jagung, cukup pergi ke pasar desa atau pasar kecamatan sidayu. Ada beberapa orang yang jual nasi jagung, lontong pecel, lontong sayur, nasi bungkus, dan lain sebagainya. 

Namun setelah menikah otomatis diriku ikut mendampingi suami di negeri orang.  Dab tentu saja tak ada yang jual nasi jagung. 

Dahulu pernah iseng mencoba untuk menghaluskan biji jagung yang biasanya digunakan untuk membuat popcorn. Lantas aku masak menggunakan rice cooker seperti biasa dengan mencampurkan jagung dan beras. Ternyata eh ternyata jagung nya masih mentah... (itu adalah kisah pertama kali nya, dan entah pada tahun berapa).

Selang beberapa tahun kemudian diwaktu belanja, menemukan bungkusan jagung yang sudah digiling. Dengan modal nekat, mencoba saja tak ada salahnya. Alhamdulillah jadi nasi jagung home made.

Sedangkan untuk beberapa hari lalu, rasa ingin makan nasi jagung muncul kembali. Maklum karena terakhir makan nasi jagung saat di Indonesia pada bulan juli tahun 2019. Dan sekarang juli 2021. Artinya 2 tahun tidak makan nasi jagung. Hehehe...

Perasaan-perasaan seperti itu, memang terkadang tiba-tiba muncul dan membuat hati begitu ingin menikmati dari apa yang ada dalam angan. Sedangkan tahun ini kami fix tidak pulang lagi, sama seperti tahun lalu. Menikmati lebaran dan liburan musim panas di negeri orang.

Bersyukur,  saat ikut berbelanja di shoprite Doha, sambil meneliti rak-rak jagung popcorn, tepung jagung, dan lain-lain.  Tangan ini tak sengaja menyentuh kemasan jagung kering yang dihaluskan. Wah, bahagia banget.

(Dokumen pribadi)
Kayaknya nih jagung kering yang udah dihaluskan dan akan dibuat bubur jagung. Karena tertulis porridge (yang artinya bubur). Jadi Alhamdulillah,  tinggal dibilas bersama beras lalu dimasak bareng dalam rice cooker  saja,  nasi jagung sudah matang dan bisa dinikmati. 

Sebagai pelengkap nya, aku menggoreng telur dadar dan ikan asin. Serta membuat urap-urap sayur dan sayur lodeh. Wah terasa sedap banget.
Maaf ya, penampakan nya seperti ini. 

(Sumber foto pribadi)

Nasi Jagung :
Jagung 
Beras
Dimasak menggunakan rice cooker  seperti memasak nasi biasa.

Lauk :
Ikan asin 
Telur dadar

Urap-urap sayur : 
Daun singkong 
Kecambah
(Sayuran boleh apa saja yang kita inginkan, misal : kacang panjang, kubis, wortel juga bisa digunakan untuk urap-urap sayur)
Kelapa parut
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah
Cabe rawit
Daun jeruk
Kencur
Kunyit
Gula dan garam
Semua bumbu di haluskan lalu ditumis dan dicampur dengan kelapa parut, lalu dicampur dengan sayur yang telah direbus atau dikukus.

Sayur lodeh:
Bawang merah
Bawang putih 
Cabe merah 
Cabe rawit (optional)
Lengkuas 
Jahe
Kunyit
Kemiri
Ketumbar
Sereh di geprek 
Tahu potong dadu
Tempe potong dadu
Labu (White pumkin)
Wortel
Santan 
Sedikit gula, garam dan kalau jamur
Semua bumbu di haluskan, ditumis dicampur sereh, saat bumbu telah harum aroma nya, maka kita bisa mencampurkan sayuran dan tahu tempe, dan terakhir santan. Jangan lupa cek rasa garam dan gula, kaldu jamur jika dirasa perlu.

Alhamdulillah, tak hanya diriku yang menikmati. Kamil dan Safiyyah juga yang awalnya bingung ini nasi apa, ternyata mereka suka sejak suapan pertama, katanya enak masakan ibu. Jadinya kami nambah deh makannya. 
Makan bareng-bareng dalam satu piring itu rasanya lebih nikmat. Meskipun hanya sebuah menu sederhana. Menu makanan dari desa.

Alhamdulillah,  meskipun di negeri orang. Bahagia di saat bisa mengenalkan kuliner Indonesia pada anak-anak.  Siapa lagi yang kita harapkan untuk mengenalkan Indonesia pada anak-anak kalau buka diri kita, orang tuanya.

Love from Qatar 
Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...