Bismillah...
Kali ini kita coba catat hal-hal yang penting dari buku "Inspirasi Rumah Cahaya" salah satu buku parenting nabawiyyah karya Ust Budi Ashari.
🔸️Visi keluarga muslim
"Kalau orang hebat hari ini berpikir 250 tahun kedepan. Kita dibiasakan oleh islam berpikir sangat jauh; sesudah kematian!"
Visi keluarga muslim ---> Pasangan---> Keturunan --->
- Menyejukkan pandangan mata
- Pemimpin bagi masyarakat bertakwa
- Terjaga dari api neraka
- Bersama hingga ke surga
Rumah tangga ibarat sebuah kendaraan. Ia digunakan untuk menempuh sebuah perjalanan. Seluruh anggota keluarga ibarat penumpang dengan perannya masing-masing. Ayah dan ibu adalah nahkoda dan navigatornya. Merekalah yang memiliki rencana dan mengumumkan kepada seluruh anggota keluarga; kemana tujuannya, lama perjalanan yang ditempuh dan apa yang harus dilakukan sesampainya. Sehingga anggota keluarga dapat mengukur persiapannya dan bekal apa saja yang diperlukan.
"Kalau kita mati apa yang kita bawa?"
Keluarga adalah tempat yang paling nyaman untuk seluruh anggotanya.
Oleh karena itu jangan biarkan anggota keluarga kita menjauh dari kebersamaan ini. Bahkan kita harus menjadikan kebersamaan di akhirat sebagai cita-cita mulia. Inilah kesuksesan hidup sesungguhnya.
وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
"Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.""
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)
Melahirkan Pemimpin istimewa adalah tugas besar sebuah keluarga.
- Pemimpin yang istimewa berasal dari keluarga yang istimewa.
- Pemimpin yang membahagiakan masyarakatnya adalah mereka yang menyejukkan pandangan mata bagi keluarganya.
- Pemimpin yang istimewa merupakan karya perpaduan harmonis suami istri.
Landasan kedua dalam visi sebuah keluarga:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Inilah tugas besar bagi orang tua. Wajib, bagi ayah bunda untuk melakukan pengamatan rutin terhadap perkembangan anak-anaknya. Baik atau burukkah. Kemudian melakukan tindakan yang sesuai untuk mempertahankan kebaikan atau memperbaiki yang salah jalan.
Landasan ketiga yang menjadikan visi keluarga:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِیءٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."
(QS. At-Tur 52: Ayat 21)
Bila saat liburan sekolah tiba, diskusikan dengan anak tentang hal-hal apa saja yang ingin dilakukan saat liburan sekolah. Saat sedang berdiskusi sering kali menjadi dialog yang hangat lagi menyenangkan.
Bayangkan ayah dan bunda lagi bercengkrama dengan anak-anak. Kemudian kalimat ini mengalir,
"Nak, kesenangan ini nanti akan kita lanjutkan di Surga Allah"
"Nak, ingin gak sih bertemu dengan ayah dan bunda lagi nanti di Surga."
Sebuah kalimat yang dahsyat. Untuk selanjutnya para orang tua bisa memasukkan semua nilai yang baik.
Dialog ini penting, sehingga setiap anggota keluarga paham untuk memelihara niat dalam menjalankan semua aktivitasnya. Mereka menjadi gemar menjalankan ibadah dan berusaha sebaik mungkin agar diterima oleh Allah SWT. Karena semua akan menjadi bekal perjalanan ke sebuah tempat yang akan dituju, yaitu berkumpul kembali di surga.
Inilah inspirasi dari rumah cahaya agar rumah kita tetap bercahaya.
🔸️ Ada 5 fase zaman yang disebutkan oleh Nabi Muhammad, pasti akan dilalui oleh manusia yang hidup di dunia ini.
- Fase Nubuwwah (fase kenabian)
Fase kehidupan Rosulullah, dengan wafatnya Rosulullah maka berakhirlah fase pertama ini di tahun 11 H.
- Fase Khilafah 'ala Minhaj an Nubuwwah (fase kekhilafahan berdasarkan sistem kenabian)
Kekhilafahan Nubuwwah 30 tahun, kemudian Allah memberikan kerajaan kepada dia yang Allah kehendaki (HR. Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi, Hakim dari Safinah Radhiallahu anhu)
Hitungan 30 tahun sebagaimana telah disampaikan oleh Safinah (perawi hadist), "Hitunglah: 2 tahun Abu Bakar, 10 tahun Umar, 12 tahun Utsman dan 6 tahun Ali - Rahimahumullah)" (Musnad Ahmad, Sunan Tirmidzi dan sunan abi Dawud)
Jika kita amati lebih detail. Selepas Ali meninggal, dunia islam sepakat kepemimpinan hanya layak dipegang oleh Hasan bin Ali. Namun Hasan mengundurkan diri dari kekhilafahan pada 6 bulan masa jabatannya. Tahun itu disebut 'amul jamaah (tahun persatuan muslimin). Dan inilah yang disampaikan oleh Rosulullah tentang Hasan,
"Anakku ini adalah pemimpin. Dan Allah kelak akan menyatukan dengannya dua kelompok besar muslimin" (HR Bukhari)
Pengunduran diri tersebut terjadi pada bulan Robi'ul Awwal 41 H. Artinya hitungan 30 tahun tersebut tepat hingga bulannya, karena Rosulullah meninggal pada bulan Robi'ul Awwal 11 H. Subhanallah.
- Fase ketiga, Mulkan 'Adhon (Fase kerajaan yang menggigit)
Ditandai dengan berdirinya bani Umayyah dan di akhiri dengan ditutupnya kesultanan Turki Utsmani pada tahun 1424 M.
- Fase keempat, Mulkan Jabriyyah (fase kerajaan diktator)
Ini adalah fase keterpurukan muslimin dimana bumi dikendalikan dengan tangan besi. Kesemena-menaan, kedzaliman, standar ganda adalah pemandangan yang biasa pada fase ini.
Para ulama menyebutkan bahwa sekarang ini kita hidup di fase keempat dan masih berlangsung.
- Fase kelima, Khalifah 'ala Minhaj an Nubuwwah (fase kekhilafahan berdasarkan sistem kenabian)
Saat ini kita berada di fase keempat, artinya fase kelima belum datang. Tapi pasti datang. Seperti penjelasan Syeikh Albani, "ini merupakan kabar gembira akan datangnya kekuatan bagi muslimin dan saat muslimin memakmurkan bumi dengan kemakmuran yang membantu mereka untuk mencapai tujuan. Sekaligus memberitahukan bahwa muslimin mempunyai masa depan cerah dari sisi perekonomian dan pertanian, seperti sabda Rosulullah: Tidak akan terjadi kiamat hingga tanah Arab kembali hijau dan mengalirkan sungai sungai"
🔸️Muhammad Al Fatih
Sekitar 800 tahun sebelum Muhammad Al Fatih dilahirkan. Rosulullah bersabda, kota Heraklius yang akan ditaklukkan terlebih dahulu. Yaitu Konstantinopel.
Muhammad Al Fatih seorang pemuda sederhana lagi bersahaja, anak yang cerdas, hafal Al Qur'an sejak usia anak-anak dan menguasai 6 bahasa di luar bahasa ibunya. Pada usia 22 tahun, ia menerima kepemimpinan tertinggi Turki Utsmani dari ayahnya Sultan Murad II.
Al Fatih (pembuka), orang-orang Barat menyebutnya The Conqueror (sang penakluk), karena Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel.
🔸️ Hati-hati dengan pemadam cahaya keluarga.
رِجَا لٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَا رَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَاِ قَا مِ الصَّلٰوةِ وَ اِيْتَآءِ الزَّكٰوةِ ۙ يَخَا فُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَا لْاَ بْصَا رُ
"orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat),"
(QS. An-Nur 24: Ayat 37)
Perniagaan dan jual-beli adalah aktivitas dengan potensi terbesar yang dapat melalaikan kita dari berzikir kepada Allah, lalai dalam menegakkan sholat, lalai dalam membayar zakat. Ingat tempat terbaik di bumi adalah masjid dan tempat terburuk di bumi adalah pasar.
Love from Qatar
Arlini Prawesti