Saturday, January 22, 2022

3 PRINSIP DASAR REZEKI DALAM KELUARGA

 

Masya Allah...

Pagi ini ketika tidak sengaja membaca tulisan Ust. Andre tentang prinsip dasar rezeki, ah tepat banget.

Di dalam kehidupan berumah tangga tentu urusan finansial juga penting peranannya dalam menopang urusan kehidupan berumah tangga. Meskipun tidak segala sesuatunya diukur dengan uang.


Ust. Andre bilang "Keluarga itu harus jadi sebabnya rezeki berkumpul.. sebab dulu, ketika masing sama-sama lajang, Alloh berikan masing-masing bagi kita rezekinya."

Nah kita bisa ukur sendiri ya, sambil mengingat masa lalu saat diri masih single berapa sih gaji atau penghasilan yang kita terima? Rata-rata sih, banyak teman yang bilang kalau jumlah rezeki yang datang lebih banyak disaat setelah menikah.

"Begitu menikah, berkeluarga, tambah ada anak misalnya.. Dan punya tambahan orangtua baru bernama mertua. Harusnya rezeki semakin berlimpah."

Dan kalimat tersebut pun sangat cocok dengan kehidupan yang kami jalani. Dahulu saat saya masih single  saya punya penghasilan sendiri begitu juga dengan suami. Setelah menikah maka saya siap menjadi seorang ibu rumah tangga (meninggalkan dunia kerja), dan Allah memberikan beberapa kejutan lewat perusahaan tempat suami bekerja berupa tunjangan pernikahan dan lain sebagainya. Saat punya anak 1, gaji suami bertambah sekian pada haji pokoknya, lalu lahir anak ke 2, gaji suami pun ikut bertambah. Dan saat lahir anak ke 3, gaji suami pun ikut bertambah. Jadi seolah di depan mata, Allah kasih tahu "setiap jiwa itu memiliki rejeki masing-masing" jadi harus banyak bersyukur dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Alhamdulillah. 

Ust. Andre juga bilang "Maka tak salah jika kemudian mahsyur di kalangan para ulama sebuah pengajaran mindset melalui kalimat..

"An-nikahu miftahur-rizqi".

"Menikah itu kuncinya Rezeki".

Karena pernikahan adalah gerbang pembukanya rezeki yang besar.."


Nah, yang kemudian perlu banget untuk digaris bawahi, apabila ada sebuah keluarga yang memiliki keadaan yang bertolak belakang,  dalam artian.

"Jika pernikahan justru menjadi sempitnya urusan, maka bisa dipastikan, jangan-jangan ada yang salah dengan langkah-langkahnya.

Lalu bagaimana seharusnya..??

Dimulai dengan memiliki 3 prinsip dasar sederhana dalam pernikahan

  1. Menikah itu adalah karena Alloh. (Spiritual State)
  2. Menikah itu sebagai sarana agar bisa melakukan kebaikan bersama. (Scale Up Mindset)
  3. Menikah itu untuk menjadi sebab diajarkannya dan diteruskannya risalah Rasululloh sholallahu'alaihi wassalam di dalam rumah kita. (Define The Vision)

Pernikahan yang ruwet dalam bab rezeki dan juga visi rumah tangganya, biasanya karena 3 prinsip dasar ini terlewatkan untuk ditancapkan dalam-dalam di dalam pikiran.

Akhirnya merembet ke :

• cara berumahtangga (aktivitas keseharian).

• cara mencari nafkah.

• sikap mensyukuri keadaan.

• pola komunikasi antar anggota keluarga."

• cara menghormati satu sama lain.

• cara bertetangga.

• memilih tontonan, memilih pergaulan.

Dan seterusnya.. dan itu semua, adalah komponen yang memengaruhi besar kecilnya arus rejeki.

Sebab itu kita harus meluruskan niat kembali, meskipun sudah puluhan tahun menikah. Jika kita ingin keluarga kita selalu dalam keberkahan Allah, memiliki keluarga yang penuh kasih dan sayang. 

Luruskan niat, bahwa :

  • Menikah itu adalah karena Allah. 
  • Menikah itu sebagai sarana agar bisa melakukan kebaikan bersama.
  • Menikah itu untuk menjadi sebab kita menjalankan sunnah Rosulullah di dalam kehidupan rumah tangga. 

Nah, seperti itulah gambaran yang disampaikan oleh ust Andre. Tentang rezeki dalam kehidupan rumah tangga. 


Love from Qatar 

Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...