Monday, November 29, 2021

Menuntut ilmu tak tebatas ruang dan waktu

 Bismillah...

Hari ini kita belajar kembali bersama Ust.Rifki Ja'far Thalib dengan  tema kajian tentang "Menuntut ilmu tak terbatas ruang dan waktu" 


Ketika kita meniatkan diri mencari ilmu, maka ingatlah satu ayat ini.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)


🔸️Kita tidak akan bisa ibadah tanpa ilmu.

🔸️Sebab itu niatkan dalam mencari ilmu agar ilmu itu bisa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Aku niatkan menuntut ilmu ya Allah agar semakin lengkap atau sempurna dalam menghambakan diri padaMu ya Allah. 

Ketika kita meniatkan hal itu, Allah akan buka pintu-pintu pengetahuan yang luar  biasa. Allah akan buka pikiran kita, Allah akan buka hati kita. Allah akan berikan kondisi yang mendukung dan Allah juga akan berikan fasilitas dalam menuntut ilmu. Karena niatan kita yang benar.


🔸️Ada sebuah kisah dari Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan (seorang Khalifah di jamannya). 

Pasa saat musim haji. Maka Amirul (Raja/ Khalifah) menjadi pimpinan haji di Makkah. Saat itu pusat kepemimpinan berada di Basrah (iraq), Khalifah Sulaiman mengumpulkan semua ulama Makkah dan bertanya "Siapakah diantara kalian yang paling memahami halal haram?" Karena Khalifah Sulaiman ingin menunjuk satu orang sebagai juru bicara untuk menjawab semua pertanyaan muslim/muslimah yang sedang berhaji nantinya.

Lalu semua ulama yang berkumpul tadi menunjukkan seseorang yang secara fisik hitam, pendek, kurus,  buruk rupa dan lumpuh. "Siapakah dia? Kenapa kalian semua menunjuk satu orang ini". Para ulama pun menjawab "Wahai Khalifah, ketahuilah orang yang kamu pandang sebelah mata ini, dia adalah pewaris ilmu dari Abdullah ibnu Abbas".

Sementara Abdullah ibnu Abbas adalah sahabat yang didoakan oleh Rosulullah pintar dalam ilmu agama. Dan orang tersebut adalah pewaris ilmu nya. Namanya adalah "Atha bin Rabbah".

Lalu Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan memberikan perintah kepada Atha bin Rabbah untuk menjawab semua pertanyaan jamaah haji di tahun itu. Khalifah membuatkan tenda di tengah tengah agar orang yang ingin bertanya bisa langsung bertanya kepada Atha bin Rabbah. 

Suatu hari dalam sebuah antrian yang panjang, karena Atha memerintahkan kepada jamaah haji agar tertib tidak saling mendahului. Tiba-tiba datanglah Khalifah Sulaiman yang menggandeng tangan putranya dan ingin bertanya kepada Atha karena ada perbedaan pendapat antara Khalifah dengan putranya. Khalifah tiba-tiba maju kedepan tidak ikut mengantri. Lalu memberikan pertanyaan kepada Atha.

Atha bin Rabbah berkata "Kamu balik kebelakang, ambil antrian dibelakang karena kamu telat datang. Orang lain kepanasan kamu harus kepanasan. Orang lain antri kamu juga harus antri. Dholim bagiku untuk menjawab pertanyaan mu sebelum aku menjawab pertanyaan orang-orang yang telah lama berdiri sebelum kamu.

Masya Allah.  Seperti itulah jawaban Atha bin Rabbah kepada seorang Khalifah dan membuat Khalifah bersama putranya balik ke belakang dan ikut kepanasan saat mengantri. 

Iman seseorang itu bisa membuat seseorang nampak berwibawa. Karena tidak ada yang ditakuti kecuali Allah. Tidak ada yang diharapkan kebaikannya kecuali Allah. 

Saat dalam antrian, sang Khalifah berkata kepada anaknya "Wahai anakku kamu wajib menuntut ilmu". Dan anak nya pun merasa aneh kenapa tiba-tiba ayahnya berpesan seperti itu. "Ketahuilah sejak jaman pemerintahan - Khalifah Marwan - Khalifah Abdul Malik dan pemerintahan ku ( Khalifah Sulaiman), baru kali ini aku merasa direndahkan, baru kali ini aku diusir, baru kali ini aku diperintah orang, hanya gara-gara dia berilmu dan aku tidak."

Lalu Khalifah Sulaiman berkata kepada anaknya.

  • Nak kalau kamu kaya dan berilmu, ilmu itu akan menjadikan kamu mulia dengan kekayaan.
  • Kalau kamu miskin dan berilmu, ilmu akan mendatangkan kewibawaan dalam keadaan miskin mu.
Sebab itu Allah akan mengangkat beberapa derajat orang diantara kalian, dengan dua syarat yaitu iman dan ilmu.

 Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu itu di hadapan manusia, meskipun bukan itu yang dicari namun dengan ilmu tersebut akan membuat kita semakin tawadhu, semakin kenal kepada Allah SWT. 


🔸️Keutamaan ilmu

  • Orang-orang yang oleh Allah diinginkan kebaikan untuk nya maka Allah jadikan dirinya paham akan ilmu agama. 
Keinginan itu ada 2:
  1. Keinginannya seorang hamba (manusia).
    • Bisa terwujud dan terjadi 
    • Bisa juga tidak terwujud dan tidak terjadi. (Keinginan manusia belum tentu terjadi)
  2. Keinginan dan kehendaknya Allah
    • Pasti terjadi, tidak ada yang bisa menolak.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، 
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ،
 اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، 
وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. 
Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari)


  • Ciri orang yang diinginkan oleh Allah untuk baik, cirinya ada 3 :
    • Orang tersebut akan dijadikan Allah menjadi Alim (orang yang berilmu)
    • Orang tersebut akan dijadikan oleh Allah menjadi seorang Penuntut ilmu (semangat belajar)
    • Orang tersebut dijadikan Allah berada dekat (didekatkan) dengan orang yang berilmu, sehingga selalu ada yang mengingatkan ketika dirinya melewati batas. Sehingga orang tersebut senantiasa selalu belajar karena ada teman yang mengajak kebaikan.

  • Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, maka akan dihitung sebagai sabilillah hingga ia pulang ke rumah. 


🔸️Adab di dalam ilmu

Ilmu tanpa adab akan nampak buruk, misal : sombong, suka bikin capek hati, tidak peduli orang lain,  tidak peduli anak & istri, dll.

Sebab itu ulama sangat memperhatikan adab dalam berilmu.

  1. Mengikhlaskan niatannya mencari ilmu karena Allah.
  2. Niatkan dalam menuntut ilmu untuk mengangkat kebodohan diri sendiri 
  3. Niatkan ilmu yang kita miliki untuk mengabdi kepada Allah, menghambakan diri kepada Allah sebagai bentuk implementasi bahwasanya tugas manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.
  4. Harus memiliki sifat rahma (kasih sayang), lemah lembut dan memudahkan.

Dengan sifat kasih sayang seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.  Ketika ada seorang Arab badui yang kencing di halaman masjid. Saat itu para sahabat marah bahkan Umar hingga mengambil pedangnya, namun tidak dengan Nabi Muhammad. Nabi menyampaikan dengan lembut dan menjelaskan kalau bangunan itu adalah masjid dan tidak boleh kencing sembarangan. 

Semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah dalam menuntut ilmu dan ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat baik untuk di dunia dan akhirat. Semoga Allah tanaman sifat rahma dalam hati kita, sehingga kita bisa menyampaikan ilmu dengan baik dan penuh kasih sayang. 


Love from Qatar 
Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...