Saturday, November 27, 2021

Bersuci Cara Nabi

 Bismillah...

Dari website sekolah istri, ada beberapa materi penting yang perlu kita pelajari sebagai seorang muslim dan muslimah. Nah kali ini kita belajar kembali tentang "bersuci cara Nabi" yang disampaikan oleh Ust. Ardiansyah Ashri Husain. 

Suci ini sangat penting bagi seorang muslim baik dalam kehidupan sehari-hari, apalagi saat beribadah. 

Kebersihan adalah pintu sholat.

🔸️Bagaimanapun cara bersuci?

  • Apa yang disebut kesucian dalam islam?Suci itu tidak hanya semata-mata bersih, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan kesuciannya. Di dalam islam, suci dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Suci dari najis 
  • Suci dari hadas 
Najis berhubungan dengan sesuatu yang nampak (fisik), sedangkan hadas berhubungan dengan hukum yang menempel pada seseorang yang menghalangi sarat suci ibadah.
Misal : 
Seorang anak yang habis BAK lalu dia cebok untuk membersihkan najis nya. Namun belum hilang hadas nya, dia harus wudhu terlebih dahulu untuk menghilangkan hadas kecil, sebelum dia melakukan sholat.
Najis
🔸️ Pengertian Najis adalah 
sesuatu yang kotor atau menjijikkan baik dari hewan, manusia atau benda sekitar kita.
  • Najis ringan (Mukhaffaffah)
  • Kotoran bayi laki-laki baik cair maupun padat.
  • Usia belum 2 tahun.
  • Belum makan apa-apa selain Asi.
 Cara membersihkannya :
  •  Ambil air secukupnya di telapak tangan.
  • Percikan air pada area yang terkena najis ringan. Tidak perlu dicuci karena termasuk najis yang dimaafkan berbeda dengan kotoran bayi perempuan. Sehingga hanya formalitas saja cukup dipercikan air untuk area yang terkena najis ringan. Sedangkan untuk bayi laki-laki yang belum makan tapi diberikan susu formula maka kotorannya termasuk najis sedang.


  • Najis sedang (Mutawassitah)
  • Kotoran bayi perempuan 
  • Kotoran manusia 
  • Kotoran hewan selain  anjing dan babi
  • Darah, nanah dan bangkai
  • Sesuatu yang keluar dari kemaluan baik laki-laki maupun perempuan 
 Cara membersihkannya:
  • Dicuci atau disikat 
  • Hingga hilang 3 zatnya, yaitu : warna, bau dan rasa

  • Najis berat (Mughallazah)
  • Najis yang berasal dari anjing dan babi
Cara membersihkannya: 
  • Dicuci 7 kali basuhan
  • Salah satunya menggunakan tanah atau air bercampur tanah 



Hadas
Hukum yang menempel pada seseorang yang menghalangi sarat suci ibadah. 
🔸️Hadas kecil diangkat dengan cara berwudhu. 
🔸️ Hadas besar diangkat dengan mandi wajib / mandi junub/ mandi besar.
Misal : 
  • Wanita yang selesai masa Haid
  • Baru saja membersamai pasangan. 
Disebut mandi janub yang artinya tepi. Sehingga membasahi seluruh tepi dari tubuh.
Sarat nya cuma 2, yaitu : niat dan membasahi seluruh anggota tubuh. 

🔸️ Cara mandi junub yang dicontohkan oleh nabi diajarkan kepada ibunda Aisyah dan Maimunah. Sehingga saat ini kita bisa melihat tutorial cara mandi junub.
  1. Ketika akan mandi junub, nabi membuka pakaian dan hanya menutup aurat utama. Laki-laki (menutup dari perut hingga lutut) sedangkan perempuan menutup dada.

🔸️ Pembagian jenis najis

  1. Memulai dengan membaca Basmalah. Jika kamar mandi terpisah dengan toilet maka kita bisa melafalkannya. Namun jika bergabung dengan toilet maka cukup berniat dalam hati saja.
  2. Membasuh kedua telapak tangan.
  3. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri.
  4. Mencuci kembali telapak tangan
  5. Berwudhu
  • 2 cara wudhu mandi junub 
    • Yang diajarkan kepada ibunda Aisyah  : Wudhu dengan sempurna 
    • Yang diajarkan kepada ibunda Maimunah : Wudhu seperti biasa namun cuci kakinya terakhir setelah selesai mandi junub, sebelum keluar kamar mandi. 
  • Cara mandi junub
    • Nabi mengambil sedikit air lalu dituangkan ke kepala sambil memijit mijit kepala.
    • Lalu menuangkan kembali air secara merata di kepala.
    • Setelah itu menuangkan air secara menyeluruh ke bagian tubuh kanan.
    • Lalu menuangkan air ke bagian tubuh kiri.
🔸️ Apakah rambut yang dikepang perlu dilepas ikatannya?
Ibunda Maimunah, beliau suka mengepang rambutnya. Kepang rambut tidak perlu dibuka. Yang perlu diperlukan adalah membasahi kepala bukan seluruh rambut. Sehingga tidak mengapa jika tidak seluruh rambut basah. 

🔸️ Apakah perlu kita simpan dan kita sucikan, apabila saat haid kita memotong kuku atau rambut?
Jumhur ulama sepakat bahwa potongan rambut dan kuku tidak perlu disimpan dan disucikan saat kita bersuci. Namun di dalam adab bersuci. Potongan rambut dan kuku tersebut bisa kita kubur dalam tanah.

🔸️ Apakah setelah mandi junub, kita harus berwudhu kembali?
Tidak. Apabila kita sudah mandi junub maka kita bisa langsung melaksanakan sholat tanpa berwudhu kembali. Namun apabila ingin  berwudhu maka tidak mengapa. Karena wudhu sifatnya sunnah.

Semoga dengan kita belajar tentang bersuci cara Nabi, maka kita bisa lebih tercerahkan dan bisa lebih memahami. Karena kesucian adalah bagian dari iman. Dan dengan kita menjaga kebersihan secara dhohir semoga batin kita juga bersih.


Love from Qatar 
Arlini Prawesti 

No comments:

Post a Comment

Musabaqah virtual 2

 Bismillah... Alhamdulillah pada hari sabtu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2022, wilayah Mesaieed dan wakra telah melaksanakan...